Rintik hujan masih saja menjadi panorama hariku. Alurnya yang selalu sama, masih saja mengajakku mengingat wajah rupawan dirinya. Aku mendesah pelan. Aku lelah dengan semua ini. Dengan ingatan tentang dirinya yang justru semakin nyata. Bayang dirinya hadir tiap aku memejamkan mata. Senyum hangatnya, terasa begitu nyata dan seolah ditujukannya kepadaku. Tiap sentuhannya....... tidak, itu bukan dirinya. Hanya sebuah...
Sebuah cerita dari pengagum bintang untuk pangeran malam di tengah rinai hujan...... Mega mendung perlahan mulai bergelayut di sisi-sisi langit, menepikan sinar matahari ke sisi lain. Butiran-butiran air turun dari singgasana terbesarnya. Mengusir kegersangan yang telah bersarang. Aku kembali menyibukkan diri dengan pena dan kertas. Mencari kata yang masih tersisa di otakku, merangkainya, sembari mendengarkan irama hujan yang...
I'm still here. Waiting for you in the silence. Although I've known that you'll go on and never look me back even for awhile. I don't know why I wanna do it. I wonder why I can wait for you, hope that you'll see me here, whereas I know that you have a special person in your heart....
Kupandangi lagi sosok itu. Semakin dalam, pesona itu kian memudar. Tak berbekas, bahkan meninggalkan kebencian yang memuakkan. Aku mengernyit. Mengingat-ingat lagi bagaimana caraku jatuh cinta kepada pemuda yang sekarang tampak menjijikkan di mataku itu. Kulihat tangannya yang rapuh melepas kaca mata yang menutupi keburukan rupanya. Benda bodoh yang membuatku sempat jatuh hati kepada pemiliknya, tanpa memikirkan apa yang...
Mereka menghilang. Tanpa jejak, tanpa bekas. Tak secuil pesan pun ditinggalkan. Sepi kembali merayap, menyusuri relung-relung malam. Kisi-kisi hati ini hanya mampu meratap, saat mereka, anak cucu Adam yang dipercaya untuk selalu ada di sini, pergi begitu saja. Serpihan luka itu kembali hadir. Mencuat tanpa diminta. Jiwa ini seakan kehilangan tempat berpijak. Terasa begitu rapuh dan tak berguna. Lalu...
Diambil dari novel "Bulan di Langit Athena" Hidup adalah pergerakan pasti menuju kefanaan. Dan, hidup laksana anak-anak ombak. Dan kekecewaan terbesar adalah mausia yang tak dapat memaknai nilai seorang ibu. "Maka, kematian adalah hanya milik mereka yang tak mampu menoreh prestasi apa pun dalam sejarah hidupnya. Padahal, sebenarnya ia telah mati dalam kehidupannya." "Maut hayalah sesi batasan waktu,"...
Setitik Luka By: Nina Kurnia Dewi Rasa ini kembali hadir, mengisi kisi-kisi kekosongan hati. Membuncahkan sejagad kebahagiaan, namun tetap melejitkan setitik luka kelam dan menyesakkan. Aku menengadah. Luka yang baru saja terkatup itu perlahan kembali terbuka, di kala lentera kebahagiaan baru saja dinyalakan. Masih belum lama. Baru sedetik yang lalu. Baru saja, ketukan samar itu mampu membuka pintu...
If there ever comes a day when we can't be together, keep me in your heart. I'll stay there forever -Winnie the Pooh- Someday everything will all make perfect sense. So, for now, laugh at the confusion, smile through the tears, and keep remunding yourself that everything happens for a reason. Good friends are like stars. You don't always see them, but...
Hanya Sebatas Harapan By: Nina Kurnia Dewi Senyum itu kembali mengembang di bibirku kala kutatap namanya yang terukir di ponselku. Ya, satu pesan kembali kuterima darinya. Tak ada yang istimewa dari isinya. Namun, pengirimnyalah yang selalu membuat hati ini berdebar tak karuan, pemuda itu. Bukan, dia bukan kekasihku. Dia adalah kakakku. Walaupun tak ada darah serupa yang mengalir...
Surat Dariku By: Nina Kurnia Dewi Hari keenam di awal Agustus 2012 Dari pengagummu yang pengecut.... Hai kau! Apa kabarmu? Baik bukan? Tentu saja kau baik. Gadis itu bersamamu saat ini. Benar bukan? Kau sedang bercanda dan bercengkrama dengannya? Kau sedang tersenyum bersamanya? Aku sudah menduganya. Lalu bagaimaa kabar gadis yang sedang bersamamu? Aku bisa menjamin dia luar...
Segurat Senyum By: Nina Kurnia Dewi "Dewi!!" seru Gita yang tengah duduk di sampingku. "Apa?" tanyaku datar. "Kak Rio, Wi!! Kak Rio! Dia senyum ke elo!" jawabnya lantang. Segera kubekap mulutnya. Hal bodoh apa yang tengah terbesit di otanknya hingga berteriak selantang itu di hadapan umum! "Dia lagi ada di gazebo depan kita!" bisikku tegas. Gadis berkacamata itu...
Dalam Diam By: Nina Kurnia Dewi Aku tersenyum samar melihat senyum yang mengembang di bibir pemuda itu. Senyuman sempurna yang begitu mempesona. Membuncahkan kebahagiaan tiada tara, meski bukan aku yang menciptanya. Tentulah! Memang siapa aku hingga mampu mencipta senyum di bibirnya? Sedang dia tak pernah mengenalku. Jiwaku tergelitik saat terbesit kata mengenal di otakku. Bagaimana bisa? Menatapku saja...
Pengagum Rahasia By: Nina Kurnia Dewi Tiga puluh menit, dan aku masih saja duduk terpaku di sini, gazebo taman belakang sekolah. Seiring berhembusnya angin sore, sosok pemuda rupawan itu kembali hadir memenuhi seluruh rongga kepalaku. Menyisakan setetes kepedihan yang begitu kelam. Teramat menyesakkan. "Wi!!" suara itu mengalun begitu saja. Membuyarkan anganku tentangnya. "Eh, Gita? Ada apa?" tanyaku datar....
Tombak tertancap tegap Menikam relung hati Melukai nurani Kian dalam... Memicu lara jiwa Mencipta rintihan nestapa Menyulut bara tangis sengsara Dalam... Lebih dalam dan teramat dalam Ujung tanpa dosa Menyibak tirai kegetiran Mengupas lapis-lapis kekecewaan Lara hati Tersimpan dalam bisu Mengalirkan rinai kepekatan Menyayat segumpal daging pengendali sukma Kian jauh dan dalam Menerjang batas akhir Meluluh lantakkan puing-puing...
Bertahan By: Nina Kurnia Dewi Bertahan... Berdiri di kesunyian Membesitkan luka dan harapan ** Ini tentangnya dan masih tentang dirinya. Tentang aku dan dia. Tentang rasa indah yang samar-samar tumbuh lebih dari yang kumau. Rasa yang menikam nurani. Melukai lubuk hati. Bersemanyam di dasar jiwa. Membesitkan sejuta harapan dan lara. Teramat menyesakkan dada. Aku tak pernah tahu alasanku...
Awal Juli yang kelam, 2012di pojok ruang itu Sekedar mengungkapkan apa yang berkecamuk di kepalaku. Berawal dari sebuah perkenalan dengan dirimu yang tak pernah kuduga, rasa itu tumbuh begitu saja. Menerjang batas-batas tak terjamah. Menorehkan berjuta harapan dan kelaraan hati yang teramat dalam. Sebuah perasaan bodoh yang harusnya tak pernah kumiliki. Sangat bodoh!! Karena perasaan ini, aku rela membuang waktuku...