Source: Instagram @deeandbooks |
Title: The Wrath & The Dawn
Author: Renée Ahdieh
Publisher: POP
Translator: Mustika
Rating: 4.75/ 5 🌟
Author: Renée Ahdieh
Publisher: POP
Translator: Mustika
Rating: 4.75/ 5 🌟
"Satu kehidupan untuk satu fajar." (Hal. 4)
As the first book
of RA that I read, I didn't expect much from this book, but I ended up loving
it so much that I prayed not to suffer another book hangover—'cause it sucks.
Blurb
Khalid Ibnu al-Rashid, Khalif Khorasan yang berusia delapan belas tahun,
adalah seorang monster. Dia menikahi perempuan muda setiap malam dan menjerat
pengantin barunya dengan tali sutra saat fajar tiba. Ketika sahabatnya menjadi
korban kezaliman Khalid, Shahrzad al-Khayzuran bersumpah akan menuntut balas.
Gadis enam belas tahun itu mengajukan diri menjadi pengantin Sang Khalif.
Shahrzad tak hanya bertekad untuk bertahan hidup, tetapi juga bersumpah akan
mengakhiri rezim kejam sang raja bocah.
Malam demi malam, Shahrzad memperdaya Khalid, menceritakan kisah-kisah memikat yang membuatnya terus bertahan, meski tiap fajar bisa jadi merupakan saat terakhirnya melihat matahari terbit. Tetapi sesuatu yang tak terduga mulai terkuak: ternyata Khalid bukanlah sosok yang Shahrzad bayangkan. Sikapnya sama sekali tidak mencerminkan seorang pembunuh berdarah dingin. Mata emasnya memancarkan kehangatan. Monster yang ingin dilawan Shahrzad itu tak lebih daripada pemuda dengan jiwa yang tersiksa. Dan Shahrzad mulai jatuh hati kepadanya….
Malam demi malam, Shahrzad memperdaya Khalid, menceritakan kisah-kisah memikat yang membuatnya terus bertahan, meski tiap fajar bisa jadi merupakan saat terakhirnya melihat matahari terbit. Tetapi sesuatu yang tak terduga mulai terkuak: ternyata Khalid bukanlah sosok yang Shahrzad bayangkan. Sikapnya sama sekali tidak mencerminkan seorang pembunuh berdarah dingin. Mata emasnya memancarkan kehangatan. Monster yang ingin dilawan Shahrzad itu tak lebih daripada pemuda dengan jiwa yang tersiksa. Dan Shahrzad mulai jatuh hati kepadanya….
Cover
Covernya sesuai dengan isi buku. Dan
saya lebih menyukai cover versi terjemahannya daripada cover aslinya
Sudut Pandang
Ditulis menggunakan sudut pandang orang ketiga terbatas, novel ini mampu
mengajak saya menyelami pikiran para tokoh. Dan tentu saja ini PoV favorit saya.
Penokohan
Khalid Ibnu Al-Rashid, Khalif Khorasan berusia delapan belas tahun, dikenal
sebagai seorang monster. Tapi benarkah demikian? Nyatanya dia hanyalah seorang
pemuda dengan masa lalu kelam, sebuah rahasia besar dan jiwa yang tersiksa.
Shahrzad Al-Khayzuran, gadis enam belas tahun yang bertekad menuntut balas
pada Sang Khalif saat sahabatnya menjadi korban kezaliman Khalid.
Penulis mampu menyeimbangkan sosok Shahrzad dan Khalid. Tidak ada yang
lebih lemah, bahkan ketika Shahrzad mulai jatuh hati, dia masih seorang
Shahrzad yang tangguh.
Gaya Bahasa
This is what I
like the most from this book. Masalah paling sering yang saya rasakan ketika membaca
buku terjemahan adalah gaya bahasanya. Tidak semua buku diterjemahkan dengan
'pas'. Kadang justru ada terjemahan yang terkesan flat dan 'off'. Sehingga
buku yang seharusnya berkesan bagus, menjadi biasa saja. Tapi, saya terkesima
dengan gaya terjemahan TWATD. Bagian puitisnya tidak terkesan aneh. Estetikanya
tidak hilang. Sehingga menurut saya, gaya bahasa dalam buku ini lebih mirip
"buku lokal dengan gaya bahasa terjermahan", daripada "buku
asing yang diterjemahkan". Terjemahannya sangat luwes. Dan saya senang
saat mengintip buku keduanya, penerjemahnya masih tetap.
Tapiiiii....
Kenapa saya tidak memberikan full
stars? Sebenarnya saya ingin memberikan full
stars, hanya saja masih ada typo.
Dan untuk pembaca bermata manja seperti saya, hal itu cukup menganggu. Semoga
bisa diperbaiki lagi.