Book Review

[REVIEW] Cinder (The Lunar Chronicles #1) — Marissa Meyer

March 16, 2019

Source: instagram @deeandbooks
Judul: Cinder (The Lunar Chronicles #1)
Penulis: MarissaMeyer
Penerjemah: Yudith Listiandri
Penerbit: Penerbit Spring
Edisi: Paperback
Bahasa: Indonesia
Halaman: 384 halaman
Terbit: 1 Januari 2016
ISBN13: 9786027150546
Rating: 4/5 🌟

Wabah baru tiba-tiba muncul dan mengecam populasi penduduk Bumi yang dipenuhi oleh manusia, cyborg, dan android. Sementara itu, di luar angkasa, orang-orang Bulan mengamati mereka, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.

Cinder—seorang cyborg—adalah mekanik ternama di New Beijing. Gadis itu memiliki masa lalu yang misterius, diangkat anak dan tinggal bersama ibu dan dua orang saudari tirinya. Suatu saat, dia bertemu dengan Pangeran Kai yang tampan. Dia tidak mengira bahwa pertemuannya dengan sang Pangeran akan membawanya terjebak dalam perseteruan antara Bumi dan Bulan. Dapatkah Cinder menyelamatkan sang Pangeran dan Bumi?

REVIEW

This is the first retelling book that I read. And surprisingly, I'm impressed and become attached to this book. I love its world building and the setting, which takes places in the future with supermodern technology and the other race, oh, I mean the Lunars. I like the way the author makes the lead char, Cinder, from no one to someone so important. She's so fierce even when she suffered hatred from her family. And I always like a fierce woman/girl who suffer. She's the main reason I'm in love with this series.

Sama seperti Cinderella (please, ini memang retelling storynya Cinderella), ibu tiri Cinder (lebih tepatnya orang tua angkat) begitu membenci Cinder. Karena selain dianggap menyusahkan, Cinder juga seorang cyborg (manusia dengan bagian tubuh robot).

Then there is this prince named Kai. Described as a handsome, loving, and quite intellegent young man, he could make everyone love him. But, I'm not one of them. Oh, I mean I like him, at first. But then when I reached the half last pages, I started cursing him. Yes, yes, he's still young and it's understandable that he makes a few mistake, or incorrect desicion, but he's not as 'dominant' as I expected he'd be. And the way he treats Cinder in the end. Oh, I hope he'd soon change this manner. The poin is that I don't like Kai in this book. He's too weak, I'm so sorry. (I actually start liking him again in the next book, but that doesn't mean I forgive him entirely).

Sebenarnya, nggak ada yang salah sih dari penokohan Kai. Justru jika dilihat dari umurnya, karakternya yang seperti itu harusnya realistis dan nggak berlebihan. Sayangnya, saya terlanjur terbiasa dengan hero yang di awal kelihatan bad and mistreating the heroine tapi berubah jadi sweet and possessive di akhir.

Settingnya juga digambarkan dengan jelas. Tipikal novel distopia. New Beijing sounds cool. Meskipun saya di awal agak kurang srek dengan transformasinya menjadi negara monarki sih. Tapi akhirnya saya sadar—lagi—kalo ini retellingnya Cinderella!

Yang menjadikan saya kurang suka, pertama Levana sebagai villain masih kurang badass. Kedua, terjemahannya. Bukan berarti terjemahannya jelek atau ada salah terjemah. Hanya saja, menurut saya terjemahannya kurang bisa menangkap 'cita rasa' dari novel aslinya. Yang akhirnya menjadikan novel ini agak hambar. Padahal versi aslinya enggak kok!

You Might Also Like

1 comments

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    ReplyDelete