Source: instagram @deeandbooks

"Definisi cinta sejati hanya satu, 'kamu'." (Hlm. 171).

• Karena kamu pasti penasaran dengan kabar besar yang dibawa Rea ataupun Fariz
• Kalau Fariz dan Syifa adalah pasangan serasi, kenapa mereka berpisah? Nah, kamu harus menemukan jawabannya juga
• Lalu bagaimanakah akhir kisah mereka?
• Buku ini mengajarimu tentang arti cinta dan keluarga, bukan hanya cinta dalam sudut pandang roman saja ya
• Nah, di sini kamu juga akan diajak 'berkelana' dalam kecurigaan yang sebenarnya mengindikasikan kamu care dan sayang pada pasanganmu, hanya saja, seperti kata Mbak Penulis, harus sesuai kadarnya
• Intinya, banyak pesan/ moral value yang bisa kamu petik dari buku ini, jadi sayang banget kalau dilewatkan.

• Istilah asing yang dicetak miring dan tebal. Menurut saya, cukup di-italized saja, tidak perlu di-bold
• Keberadaan typo, yang sebenarnya tidak mengganggu makna kalimat, tapi mengganggu keindahannya. Dan sorry to say, keberadaannya lumayan banyak. Buat pembaca bermata manja seperti saya, hal ini tentu mengganggu dan akhirnya menurunkan nilai estetikanya
• Lalu, menurut saya, twistnya terlalu menumpuk di belakang, sehingga kesan 'BOOM'-nya sedikit kurang ngena—ini pendapat saya ya. Bisa jadi kita punya pendapat berbeda. Tapi selebihnya, saya menyukai buku ini. Kamu harus baca juga yaa
• Keberadaan istilah/kata yang kurang tepat bila dimasukkan narasi (misalnya: hehe, ck, dsb)
• Saya paham, penulis ingin menggunakan bahasa sastra yang elegan, hanya saja, dibeberapa bagian diksi yang dipilih penulis justru terkesan janggal. Beberapa analogi juga terlalu berlebihan, sehingga maksud dari kalimat yang sebenarnya kurang bisa ditangkap
• Dan ini, yang paling sering mengganggu saya, adalah PoV yang tidak konsisten. Penulis mengguakan PoV 3, tapi dalam satu scene, sudut pandang sering melompat-lompat dari tokoh A ke tokoh B. Nah, PoV yang seperti ini menurut saya juga berpotensi menghilangkan kesan 'rahasia' yang seharusnya tetap menjadi rahasia sampai waktunya tiba.