Setegar Batu KarangBy: Nina Kurnia Dewi Sesederhana pertemuan tak terduga, dia hadir dengan kesederhanaannya. Sosok malaikat tanpa sayap.**Manik mataku tertuju pada hamparan hijaunya lapangan sepakbola di hadapanku. Berharap menemukan sosok itu diantara dua puluh satu orang lain yang tengah memperebutkan sebuah bola. Segurat senyum terbit di bibirku saat menemukan sosok itu. Begitu menawan. Membuatku terpana, hingga aku tak...
Tak Perlu DiucapkanBy: Nina Kurnia Dewi Kujatuhkan diriku diantara rerumputan yang tumbuh liar di bukit ini. Air mataku mengalir tanpa dapat dibendung. Dadaku terasa teramat sesak. Aku tak mampu menahannya lebih lama lagi. Kubiarkan rinai kepedihan itu menyisakan bekas di pipiku. “Egois!! Egois!! Benar-benar egois!!” teriakku. Tanganku mencabut rerumputan yang kupijak dengan asal. Kulemparkan mereka begitu saja. “Tuhan?...
Yang Tak Teraba By: Nina Kurnia Dewi Aku berjalan gontai menuju kamar. Ruang kecil yang selalu mejadi saksi bisu suka dukaku. Aku tersenyum miris. Keanehan yang sedari kemarin kurasakan kembali terjadi. Entah apa itu. Aku bahkan tak mampu menjelaskannya dengan kata-kata. Sungguh aneh. Walau ini bukan kali pertama aku mengalaminya, namun tetap saja membuatku gusar. Bagaimana tidak? Aku...
Coretan Tak BergunaBy: Nina Kurnia Dewi Aku terduduk di kursi kayu tua ini, sendiri, di taman belakang rumah. Entah apa yang terbesit di otakku sehingga hampir setiap hari aku melamun di tempat ini. Aku mendengus pelan. Kukeluarkan buku kecil dari sakuku serta sebuah pena mungil yang selalu menemaniku. Kubuka buku itu, kububuhkan tanggal di pojok kiri atas. 16...